Rabu, 06 April 2011

Review Kuliah Neoplasia Anak

Jam terakhir kuliah hari ini, saya belajar anak dengan dr.Elsye. Anak pada blok neoplasia memang hanya membahas 3 kasus, Neuroblastoma, Tumor Wilms, dan yang terakhir Rabdomiosarkoma. Sebenarnya kasus keganasan pada anak ga cuma ini aja. Ada leukemia, kanker otak dan beberapa kasus lain. Cuma memang keganasan-keganasan lain telah dijelaskan pada blok-blok yang memang terkait. Makanya kali ini, saya akan membahas 3 kasus saja.

1. Neuroblastoma
Neuroblastoma ini merupakan tumor padat. Banyak terjadi pada ekstrakranial terutama saraf simpatis. Dia banyak menyerang perut, oleh karena itu biasanya pasien datang dengan keluhan perut yang membesar. Selain memang disertai dengan gejala lain seperti, penurunan berat badan, pucat, lemah, iritabel, yang jamak terjadi pada kasus-kasus keganasan. Pada pasien juga biasa ditemukan ptosis (mata pc) dan myosis (pupil mengecil) yang unilateral (cuma 1 mata).
Pada pemeriksaan fisik, kita dapat temukan perut yang membesar dan ekimosis periorbita (mata lebam gitu, kaya abis ditonjok). Ini khas. Terus kalau dia sudah metastase (menyebar) ke sumsum tulanganemi, soalnya kan proses eritropoeisis-nya jadi terganggu. Kalau dia menyebar sampai tulang, nyeri-nyeri tulanghati, ya hepatomegali (hatinya jadi besar, bukan berhati besar lho yaa.. *mu-la-i*). biasanya disertai dengan gitu. Kalau dia sampai ke
Untuk diagnosis pastinya tentunya kita lakukan biopsi, nanti pada mikroskop terdapat gambaran pseudorosettes (ini khas!). Bisa juga digunakan VMA urine (pakai urine 24 jam yaa), cek katekolaminpositif itu indikasi tuh. Nanti bisa kita lakukan pembedahan, yang ujung-ujungnya pasti di biopsi juga.. :p gitu, kalau
Kasus ini biasanya terjadi pada usia 2 tahun, dengan puncak insidensi usia 4 tahun. Jadi kalau ada ciri-ciri seperti tersebut di atas, cuma pada anak usis 8 tahun, kemungkinan bukan neuroblastoma.. :D
Prognosis buruk, jika :
- Anak usia kurang dari 1 tahun (yaa iya lah sistem imun-nya kan belum oke)
- Anak lebih dari 1 tahun dengan metastase (yaa iya lah namanya juga udah menyebar)
- (saya lupa.. :p)
2. Tumor Wilms
Ini (katanya) ganas banget. Dia ini tumor padat yang menyerang ginjal, makanya suka disebut nefroblastoma.
Dari lokasinya kita bisa kebayang kan gejalanya, karena dia menyerang ginjal otomatis gejalanya itu gejala-gejala ISK (infeksi saluran kemih), kaya nyeri dan panas saat berkemih. Terus terkadang suka disertai dengan rasa sakit yang teramat sangat di bagian perut (kolik abdomen). Pasien juga tampak anemi, kalau tadi pada neuroblastoma, akan terjadi anemi apabila sudah sampai ke sumsum tulang, pada tumor Wilms bukan karena itu. Anemia pada pasien ini lebih dikarenakan kadar eritropoeitin yang menurun akibat ada gangguan pada ginjal. Kita tau kalau si eritropoeitin ini kan disintesis oleh glomerolus. Makanya kalau ginjalnya masalah, yaa anemia lah.. Kan ga ada yang nyuruh sumsum tulang buat eritropoeisis.. :p
Pemeriksaan penunjang nya bisa dilakukan IVP (masukin zat kontras gitu ke tubuh, udah gitu di foto, lebih untuk lihat ukuran massa tumor si..) . Khas nya si biasanya terjadi peningkatan LDH dengan VMA yang normal pada pemeriksaan laboratorium.
Prognosis nya oke kalau pada hasil histopatologik, diferensiasi sel-nya masih tinggi atau pun terjadi pada usia kurang dari 2 tahun (sebenarnya saya bingung yaa kenapa bisa.. Soalnya kan sistem imun anak 1 tahun dengan 4 tahun, bagusan 4 tahun..-.-)
3. Rabdomiosarkoma
Dia ini asalnya dari otot lurik. Makanya gejalanya tergantung dengan lokasi mana yang terkena (gejala tidak khas).
Insidennya terjadi pada usia 2-4 tahun, karena translokasi kromosom.
Karena dia menyerang otot, makanya pada pemeriksaan laboratorium ditemukan penurunan elektrolitkalsium dan magnesium) serta asam urat.
Prognosis nya kalau dia terjadi di orbita baik. :D

PENATALAKSANAAN
Saya sengaja menjelaskan penatalaksanaan atau terapinya di belakang, soalnya ketiganya punya terapi yang sama. Ga cuma ketiga kasus di atas ya, tapi hampir semua kasus keganasan biasanya terapinya seperti ini.. :)
Massa kecil?
Operasi, untuk mengambil massa. Setelah itu kemoterapi atau kalau ga radioterapi (bila radiosensitif), agar tidak terjadi metastase.
Massa besar?
Kemoterapi atau radioterapi (kalau radiosensitif), untuk mengecilkan dulu massa-nya (karena kalau langsung operasi, membuka jalan untuk metastase. Ingat : MASSA BESAR = VASKULARISASI BANYAK). Udah gitu, baru deh di operasi. Pasca operasi, ya di kemo atau radio lagi.. Soalnya takutnya operasinya belum 'bersih'. Ingat lagi kalau tumor ganas itu kan batas difus, takutnya masih ada sel-sel ganas yang 'tertinggal'.. :p
Selama terapi berlangsung kita kasih juga terapi suportif. Lebih untuk membuat pasien nyaman sih yaa.. Ya kalau kata Iam, meningkatkan kualitas hidup pasien.. hehe
" Diagnosis PASTI dari TUMOR PADAT itu BIOPSI "

Sabtu, 02 April 2011

Galau Malam Minggu *Curcol*

Jujur saya bingung mau menulis apa. Note kali ini hanya pelampiasan saya saja dalam mengisi kesendirian. Sendiri. Saya sebenarnya sangat suka dengan kata itu. Sendiri. Karena sendiri berarti kebebasan. Sendiri berarti tak perlu ada topeng. Sendiri berarti tak ada gangguan.
Sayangnya saat ini saya mulai merasa jenuh dengan kata sendiri. Mungkin karena saya baru berkenalan dengan sahabat sejati sendiri, sepi dan hampa. Atau mungkin karena saya baru menyadari fitrah manusia yang sebagai mahluk sosial sehingga butuh berinteraksi dengan mahluk lain. Ah entah. Tapi terlepas dari alasan mana yang mendasari perkenalan saya dengan sepi dan hampa, saya hanya menyadari bahwa, sang waktu yang begitu longgar terhadap saya, tugas yang tak lagi mencekik leher saya memiliki andil yang cukup besar untuk mengenalkan saya dengan sepi dan hampa.
Ya, blok kali ini memang tidak begitu padat. Ah bukan, bukan tidak begitu padat. Tapi lebih tepatnya longgar, sangat teramat longgar. Terlalu banyak memberikan saya ruang untuk bernafas. Membuat saya tak lagi dikejar-kejar deadline tugas. Rasanya seperti burung yang keluar dari sangkar. Atau monyet yang lepas dari belenggu kerangkeng. Namun, ternyata sangkar dan kerangkeng itu teman. Sangkar dan kerangkeng itu membuat saya mengindahkan sepi dan hampa. Karena mereka membuat saya berkonsentrasi untuk melepaskan diri. Sehingga begitu menyukai kesendirian. Heeem bukan menyukai kesendirian, tapi menikmati kesendirian. Bukankah dengan sendiri kita menjadi lebih mudah untuk melepaskan diri?
Tapi sayangnya ketika saya tak lagi terjebak di dalam sangkar ataupun terbelenggu oleh kerangkeng, saya menjadi kurang menikmati kesendirian. Karena kesendirian yang mengenalkan saya pada sepi dan hampa (lagi). Irikah saya dengan sepi dan hampa yang merebut kenikmatan kesendirian dari saya? Atau balas dendam kah sendiri pada saya karena saya yang begitu menikmati sangkar dan kerangkeng? Ah entah. Kembali kata itu yang terlintas. Seolah melegalkan penyataan tentang,
Selalu ada tanya dalam jawab, tanpa ada jawab dalam tanya ..
*) Ini memang ga jelas. Dan ga akan pernah jelas. Ini hanya sebatas keisengan malam minggu yang berasal dari hati. Dari pojok kamar berdebu, sembari melihat MU..