Sebenarnya, saya agak takut mem-publish note ini.. Karena kok kayanya saya jadi 'sesat' ya.. Yaa ini cuma sekedar lucu-lucuan aja.. Sebatas 'ide gila' saya.. So enjoy it! :)
Saya dapat inspirasinya waktu lagi baca slide PA-dr.Insan dan mengaitkannya dengan patogenesis dari kasus-kasus skenario kemarin. Seperti yang telah diketahui, kalau teori neoplasia atau keganasan atau tumor atau (biar lebih dramatis) kanker, itu ada banyak. Etiologi atau penyebabnya juga macam-macam. Saking terlalu 'macam-macam' sampai 'orang-orang pintar' (bukan dukun) itu bilang, kalau etiologinya itu belum diketahui, yang baru diketahui itu cuma faktor predisposisi, faktor resiko, faktor pencetus.
Terus apa sajakah itu?
Genetik
Ada yang menyebutkan kalau neoplasia itu berkaitan dengan gen. Seperti pada kasus kanker payudara, dimana terjadi mutasi pada gen BRCA yang mengakibatkan sel-sel pada payudara terus berproliferasi tanpa disertai dengan 'bunuh diri'.
Kimia
Orang-orang pintar juga menyebutkan, kalau zat-zat kimia juga merupakan salah satu penyebab ataupun hanya sekedar faktor pencetus dari kasus-kasus neoplasia. Contohnya pada kasus kanker kulit, yang bisa disebabkan oleh polisiklik hidrokarbon. (maaf mengenai prosesnya saya kurang begitu paham, bagi yang ingin tau lebih dalam tentang polisiklik hidrokarbon silahkan mengunjungi mbah google :p)
Fisik
Berbicara fisik, sebenarnya mirip-mirip dengan faktor genetik, sama-sama berhubungan dengan gen. Cuma bedanya kalau pada genetik, mutasi gen-nya itu lebih disebabkan oleh herediter atau pewarisan. Sedangkan pada fisik, mutasi gen-nya itu merupakan acquired atau 'yang didapat'.
Contohnya pada radiasi bom nuklir di Hiroshima, yang menyebabkan banyak penduduknya menderita leukemia. Ataupun kalau kita terlalu sering terkena paparan sinar UV, ini bisa menimbulkan melanoma maligna.
Intinya sih terkait radiasi yang dapat menyebabkan mutasi sehingga timbul keganasan atau kanker.
Mikroorganisme
Mikroorganisme ini sebenarnya cenderung menjadi faktor pencetus, bukan sebagai faktor penyebab. Seperti HBV (hepatitis B virus) ataupun HCV (hepatitis C virus), yang menyebabkan hepatitis (yaa iyaa lah.. namanya juga virus hepatitis), yang kalau tidak diobati dapat menimbulkan inflamasi kronik. Kalau sudah terjadi inflamasi kronik, sel-sel akan nekrosis yang 'penyembuhannya' adalah dengan terbentuk jaringan parut (fibrosis), cuma karena terjadi pada hepar disebut sirosis. Sirosis ini merupakan lesi pra-cancer, yang mana besar kemungkinannya akan berubah menjadi keganasan (kanker hati).
Sebenarnya ada juga virus yang diduga sebagai penyebab suatu keganasan. Namanya HPV (human papilloma virus). Virus ini menyebabkan kanker serviks. Hal ini dipertegas dengan ditemukannya HPV pada 99,7% penderita kanker serviks.
Menurut orang-orang pintar (lagi), DNA dari HPV akan melakukan integrasi (kalau saya menyebutnya merger :p) dengan DNA sel serviks dari orang yang terpapar. Ini menyebabkan p53 (semacam gen) kehilangan fungsinya. Pada keadaan normal, p53 merupakan gen yang menyuruh sel melakukan apoptosis atau 'bunuh diri'. Apabila p53 kehilangan fungsinya, suatu sel tidak akan melakukan bunuh diri, sehingga sel akan terus-menerus proliferasi, yang mengakibatkan tidak terjadinya keseimbangan dalam jumlah sel.
Selain itu, tidak aktifnya p53, juga mengakibatkan tidak aktifnya TSG (tumor supressor gene) p53. Ini mengakibatkan suatu sel kehilangan fungsi repair, atau perbaikan. Sehingga yang muncul adalah sel-sel yang abnormal.
Hormon
Hormon ini cenderung sebagai faktor pencetus. Seseorang yang telah mengalami mutasi gen, akan mengalami suatu keganasan, apabila terjadi peningkatan jumlah hormon. Biasanya hal ini akan terjadi kalau yang meningkat adalah hormon-hormon steroid.
Sebagai contoh pada kasus kanker payudara. Mutasi gen BRCA, mengakibatkan hilangnya fungsi p53, sehingga suatu sel akan kehilangan fungsi apoptosisnya. Lalu, jumlah estrogen yang berlebihan dapat mengakibatkan peningkatan proliferasi epitel-epitel payudara. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang berujung pada kasus keganasan (kanker payudara).
Lalu, dimana ide gilanya? Dimana dalil sesatnya? Bukankah ini hanya sebatas teori biasa?
Belajar patogenesis dari suatu keganasan, membuat saya berpikir, bukankah begitu mirip dengan yang terjadi di kehidupan sehari-hari? Bukankah yang terjadi pada sel-sel tubuh kita itu merupakani refleksi dari dimensi yang saya tempati saat ini?
Sel-sel kanker itu asalnya merupakan sel-sel normal. Hanya saja karena terkontaminasi oleh faktor-faktor lain, mereka berubah, menjadi jahat, menjadi menyerang, menjadi teroris. Sama dengan yang terjadi saat ini. Sama dengan yang terjadi pada dunia ini.
Manusia saat dilahirkan, saat melihat dunia, itu baik. Mereka masih suci. Kalau saya mengibaratkan manusia yang baru dilahirkan itu sama dengan sel-sel normal di tubuh kita. Namun, seiring berjalannya waktu, ketika manusia sudah bersinggungan dengan yang namanya lingkungan, mereka berubah, seperti sel. Memang tidak semuanya berubah kearah 'keganasan' ada yang tetap 'normal'. Tapi, berubahnya manusia, itu tergantung dengan apa yang mengontaminasi. Apabila manusia terkontaminasi oleh hal-hal negatif, zat-zat karsinogenik, maka boom! Manusia berubah menjadi 'ganas'. Tapi, apabila manusia terkontaminasi oleh hal-hal positif, maka manusia akan tetap menjadi sel-sel 'normal'. Ibarat suatu sel yang sering terpapar zat-zat 'baik', seperti sayuran yang kaya akan anti-oksidan, lihat, apa yang terjadi? Sel-sel tersebut terlihat jauh lebih 'muda'. Ya sama seperti kita, manusia.
Dan saya pun berpikir, menarik kesimpulan :
Saya dapat inspirasinya waktu lagi baca slide PA-dr.Insan dan mengaitkannya dengan patogenesis dari kasus-kasus skenario kemarin. Seperti yang telah diketahui, kalau teori neoplasia atau keganasan atau tumor atau (biar lebih dramatis) kanker, itu ada banyak. Etiologi atau penyebabnya juga macam-macam. Saking terlalu 'macam-macam' sampai 'orang-orang pintar' (bukan dukun) itu bilang, kalau etiologinya itu belum diketahui, yang baru diketahui itu cuma faktor predisposisi, faktor resiko, faktor pencetus.
Terus apa sajakah itu?
Genetik
Ada yang menyebutkan kalau neoplasia itu berkaitan dengan gen. Seperti pada kasus kanker payudara, dimana terjadi mutasi pada gen BRCA yang mengakibatkan sel-sel pada payudara terus berproliferasi tanpa disertai dengan 'bunuh diri'.
Kimia
Orang-orang pintar juga menyebutkan, kalau zat-zat kimia juga merupakan salah satu penyebab ataupun hanya sekedar faktor pencetus dari kasus-kasus neoplasia. Contohnya pada kasus kanker kulit, yang bisa disebabkan oleh polisiklik hidrokarbon. (maaf mengenai prosesnya saya kurang begitu paham, bagi yang ingin tau lebih dalam tentang polisiklik hidrokarbon silahkan mengunjungi mbah google :p)
Fisik
Berbicara fisik, sebenarnya mirip-mirip dengan faktor genetik, sama-sama berhubungan dengan gen. Cuma bedanya kalau pada genetik, mutasi gen-nya itu lebih disebabkan oleh herediter atau pewarisan. Sedangkan pada fisik, mutasi gen-nya itu merupakan acquired atau 'yang didapat'.
Contohnya pada radiasi bom nuklir di Hiroshima, yang menyebabkan banyak penduduknya menderita leukemia. Ataupun kalau kita terlalu sering terkena paparan sinar UV, ini bisa menimbulkan melanoma maligna.
Intinya sih terkait radiasi yang dapat menyebabkan mutasi sehingga timbul keganasan atau kanker.
Mikroorganisme
Mikroorganisme ini sebenarnya cenderung menjadi faktor pencetus, bukan sebagai faktor penyebab. Seperti HBV (hepatitis B virus) ataupun HCV (hepatitis C virus), yang menyebabkan hepatitis (yaa iyaa lah.. namanya juga virus hepatitis), yang kalau tidak diobati dapat menimbulkan inflamasi kronik. Kalau sudah terjadi inflamasi kronik, sel-sel akan nekrosis yang 'penyembuhannya' adalah dengan terbentuk jaringan parut (fibrosis), cuma karena terjadi pada hepar disebut sirosis. Sirosis ini merupakan lesi pra-cancer, yang mana besar kemungkinannya akan berubah menjadi keganasan (kanker hati).
Sebenarnya ada juga virus yang diduga sebagai penyebab suatu keganasan. Namanya HPV (human papilloma virus). Virus ini menyebabkan kanker serviks. Hal ini dipertegas dengan ditemukannya HPV pada 99,7% penderita kanker serviks.
Menurut orang-orang pintar (lagi), DNA dari HPV akan melakukan integrasi (kalau saya menyebutnya merger :p) dengan DNA sel serviks dari orang yang terpapar. Ini menyebabkan p53 (semacam gen) kehilangan fungsinya. Pada keadaan normal, p53 merupakan gen yang menyuruh sel melakukan apoptosis atau 'bunuh diri'. Apabila p53 kehilangan fungsinya, suatu sel tidak akan melakukan bunuh diri, sehingga sel akan terus-menerus proliferasi, yang mengakibatkan tidak terjadinya keseimbangan dalam jumlah sel.
Selain itu, tidak aktifnya p53, juga mengakibatkan tidak aktifnya TSG (tumor supressor gene) p53. Ini mengakibatkan suatu sel kehilangan fungsi repair, atau perbaikan. Sehingga yang muncul adalah sel-sel yang abnormal.
Hormon
Hormon ini cenderung sebagai faktor pencetus. Seseorang yang telah mengalami mutasi gen, akan mengalami suatu keganasan, apabila terjadi peningkatan jumlah hormon. Biasanya hal ini akan terjadi kalau yang meningkat adalah hormon-hormon steroid.
Sebagai contoh pada kasus kanker payudara. Mutasi gen BRCA, mengakibatkan hilangnya fungsi p53, sehingga suatu sel akan kehilangan fungsi apoptosisnya. Lalu, jumlah estrogen yang berlebihan dapat mengakibatkan peningkatan proliferasi epitel-epitel payudara. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang berujung pada kasus keganasan (kanker payudara).
Lalu, dimana ide gilanya? Dimana dalil sesatnya? Bukankah ini hanya sebatas teori biasa?
Belajar patogenesis dari suatu keganasan, membuat saya berpikir, bukankah begitu mirip dengan yang terjadi di kehidupan sehari-hari? Bukankah yang terjadi pada sel-sel tubuh kita itu merupakani refleksi dari dimensi yang saya tempati saat ini?
Sel-sel kanker itu asalnya merupakan sel-sel normal. Hanya saja karena terkontaminasi oleh faktor-faktor lain, mereka berubah, menjadi jahat, menjadi menyerang, menjadi teroris. Sama dengan yang terjadi saat ini. Sama dengan yang terjadi pada dunia ini.
Manusia saat dilahirkan, saat melihat dunia, itu baik. Mereka masih suci. Kalau saya mengibaratkan manusia yang baru dilahirkan itu sama dengan sel-sel normal di tubuh kita. Namun, seiring berjalannya waktu, ketika manusia sudah bersinggungan dengan yang namanya lingkungan, mereka berubah, seperti sel. Memang tidak semuanya berubah kearah 'keganasan' ada yang tetap 'normal'. Tapi, berubahnya manusia, itu tergantung dengan apa yang mengontaminasi. Apabila manusia terkontaminasi oleh hal-hal negatif, zat-zat karsinogenik, maka boom! Manusia berubah menjadi 'ganas'. Tapi, apabila manusia terkontaminasi oleh hal-hal positif, maka manusia akan tetap menjadi sel-sel 'normal'. Ibarat suatu sel yang sering terpapar zat-zat 'baik', seperti sayuran yang kaya akan anti-oksidan, lihat, apa yang terjadi? Sel-sel tersebut terlihat jauh lebih 'muda'. Ya sama seperti kita, manusia.
Dan saya pun berpikir, menarik kesimpulan :
"Sel di dalam tubuh kita merupakan dimensi lain yang merefleksikan dimensi yang kita tempati saat ini.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar