Mencicil PBL pagi buta membuat saya berpikir nyeleneh. Mungkin efek dari insomnia yang saya alami saat ini. Jika dipikir-pikir, trauma pelvis di skenario mirip-mirip dengan yang terjadi pada gedung WTC 2001 silam. Lho kok bisa?
Kalau saya tidak salah, gedung WTC hancur lebur, luluh lantah, karena efek dari hantaman pesawat komersial yang dibajak oleh anggota Al Qaeda. Pesawat ini menghantam bagian tengah gedung, sehingga bagian atas tidak ada 'pegangan'. Ini lah yang mengakibatkan gedung tersebut rata dengan tanah.
Kalau dilihat proses ini sama dengan yang terjadi pada skenario. Seorang pengendara mengalami benturan keras oleh stang motor di daerah selangkangan. Hal ini mengakibatkan trauma di daerah pelvis. Masih kurang ngeh letak persamaannya?
Kita tahu kalau penyangga tubuh kita itu salah satunya adalah pelvis, 2 buah tulang innominata (ilium, ischium, pubis) yang bersatu dengan 1 os.sacrum. Pada bagian depan, tulang-tulang tersebut bersatu di simfisis pubis. Simfisis ini berfungsi untuk memikul beban kita, serta mempertahankan struktur cincin pubis (lubang yang dibuat oleh pelvis). Ketika terjadi benturan keras, akan terjadi disrupsi (seperti somplak) disitu. Hal ini mengakibatkan tidak ada lagi penopang tubuh. Sehingga pada trauma pelvis, dapat pula dijumpai cedera pada abdomen, thorax dan kepala. Inilah yang bahaya. Kita tahu kalau di dalam thorax dan kepala terdapat organ-organ vital tubuh kita. Kalau ini bermasalah,wassalam. Padahal kalau dilihat arteri yang terkena itu tidak begitu besar, biasanya A.pudenda ataupun A.obrutoria. Tapi karena bisa menyebabkan cedera thorax dan kepala secara tidak langsung, dimasukkanlah ke dalam kasus kegawatdaruratan.
Mirip bukan patogenesis trauma pelvis dengan tragedi WTC 2001 silam?? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar