Sabtu, 24 Desember 2011

Kulit Panca Indera (Kisi-Kisi)

Herpes Simpleks
Etiologi
  • HSV 1 : mulut/hidung (anak)
  • HSV 2 : genital (dewasa)
Gejala
Primer
  • Sistemik : malaise dkk.
  • Vesikel berkelompok (kulit lembab)
  • Eritematosa (jernih sampai seropurulen) sampai krusta
  • Ulser dangkal tanpa sikatrik
Laten
  • Tanpa gejala
Rekurens
  • HSV sampai dengan ganglion dorsalis
  • = primer
Pemeriksaan Penunjang
  • Tzanck dengan pewarnaan Giemsa : sel inti banyak, badan inklusi intranuklear
Terapi
  • Asiklovir
Herpes Zoster
Etiologi
  • VZV
Gejala
Prodromal
  • Sistemik : demam, pusing, malaise
  • Lokal : nyeri otot-tulang, gatal, pegal
Lesi
  • Erupsi lokalisata dan unilateral
  • Eritema, vesikel (jernih sampai keruh) berkelompok, pustul, krusta 
Pemeriksaan Penunjang
  • Tzanck : sel datia inti banyak
Terapi
  • Asiklovir
Psoriasis Vulgaris
Etiologi
  • Autoimun (diduga)
  • Akut : streptococcus
Gejala
  • Bercak eritema, plak meninggi, batas tegas, skuama kasar
  • Fenomena tetesan lilin : saat digores skuama berubah jadi garis-garis putih
  • Auspitz : serum atau bintik-bintik darah (papilomatosis)
  • Gatal ringan (kadang)
  • Lokasi : daerah perbatasan, lipatan (siku, lutut), lumbosacral
Pemeriksaan Penunjang (Histopatologi)
  • Hiperkeratosis, parakeratosis, akantosis
  • Stratum spinosum : kelompok leukosit (abses Munro)
  • Subepidermis : papillomatosis, vasodilatasi
Terapi
  • Topikal : preparat ter (biasanya)
Dermatitis Seboroik
Etiologi
  • Pityrosporum ovale (mayoritas)
Gejala
  • Eritema dan skuamosa berminyak dan kekuningan
  • Batas kurang jelas (tidak jelas)
  • Stigma tidak atopi
  • Ringan (pitiriasis sika) : bercak kecil, skuama halus dan kasar (ketombe)
  • Pitiriasis steatoides : berminyak, eritema dan krusta tebal
Terapi
  • Topikal : ter, resorsin 1-3%, sulfur praesipitatum 4-20%, KS
  • Sistemik (oral) : KS (prednisone) + Ab (infeksi sekunder positif)
Tinea Capitis (Dermatofitosis)
  • Letak : kulit dan rambut kepala
  • Lesi : bersisik, kemerahan, alopesia, kerion (gambaran berat)
  • Terapi : griseofulvin (sistemik), ketokonazol, asam salisilat, asam benzoat (topikal)
  • Klasifikasi secara klinik :
1. Grey patch ringworm
  • >> anak-anak
  • Papul merah, kecil disekitar rambut
  • Papul melebar, bentuk bercak, pucat, bersisik
  • Gatal
  • Rambut abu-abu, tidak mengkilat, mudah patah, tidak nyeri
  • Batas tidak jelas
  • Lampu Wood : fluoresensi hijau kekuningan
2. Kerion
  • Peradangan berat : pembengkakan (mirip sarang lebah) dengan serbukan sel radang padat disekitar
  • Jaringan parut (+)
  • Alopesia menetap
3. Black dot ringworm
  • Di muara folikel rambut mudah patah
  • Spora >> ujung rambut
  • Folikel rambut menghitam (black dot)
Tinea Corporis (Dermatofitosis)
  • Lokasi : kulit tubuh tidak berambut
  • Lesi : bulat/lonjong, batas tegas, eritema, skuama, kadang vesikel dan papul di tepi, erosi dan krusta kalau digaruk
  • Anak > dewasa
  • Tanda radang nyata
  • Terapi : = T.capitis
Tinea Vesicolor (Non-Dermatofitosis)
  • Bercak warna-warni, bentuk teratur sampai tidak teratur, batas tegas sampai difus
  • Lampu Wood : bercak berfloresensi (kuning keemasan)
  • KOH 20% : gambaran spaghetti dan meatball, hifa pendek, spora bulat berkelompok
  • Terapi : selenium sulfide (suspensi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar