Rabu, 01 Juni 2011

SDD vs Sitok Srengenge

Sebenarnya ini gara-gara kemarin. Di perjalanan pulang tak sengaja saya mendengar Menulis Cinta-nya Mbak Ubiet dengan Dian HP yang begitu luar biasa. Setelah ditelaah lebih jauh, ternyata liriknya itu berasal dari puisi Sitok Srengenge. Jujur, nama ini masih asing ditelinga saya. Mungkin karena saya cenderung membaca karya sastra angkatan 50-70' an.
Membaca Menulis Cinta-Sitok Srengenge, membuat saya membandingkannya dengan Aku Ingin-SDD. Mengapa? Karena keduanya sama-sama mengangkat hal yang tak kan lekang termakan zaman, tak kan jengah tuk diperbincangkan, CINTA. Belum lagi puisi keduanya sama-sama pernah dimusikalisasi oleh musisi-musisi ternama di Indonesia. SDD dengan Aku Ingin-nya pernah di aransemen ulang (pertama kali musikalisasi SDD itu dibuat oleh Ags. Arya Dipayana) oleh Dwiki Dharmawan untuk dijadikan soundtrack film Cinta Dalam Sepotong Roti. Sedangkan, Menulis Cinta-Sitok Srengenge (seperti yang tertulis di atas) baru-baru ini 'dibuatkan musiknya' oleh Dian HP.
Tapi sensasi yang ditawarkan keduanya tak sama. Menikmati musikalisasi kedua puisi tersebut sama-sama menyenangkan sebenarnya. Hanya saja asal dari perasaan menyenangkannya itu yang berbeda.
Saat mendengarkan musikalisasi Aku Ingin, yang membuatnya terasa menyenangkan adalah lirik yang disajikan. SDD dengan kata-kata sederhana-nya, membuat pendengar merasakan sedalam apa cinta yang ditawarkan.
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana :
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dnegan sederhana :
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada"
Cinta yang tak bersyarat, menurut saya. Cinta yang juga rela berkorban pada kalimat 'yang menjadikannya abu' atau 'yang menjadikannya tiada'.
Setiap kata pada baitnya membuat para pembaca merah dimuka. Membuat bulu kuduk yang ada, berdiri semua. Karena memang terlalu manis.. :D
Sensasi ini berbeda dengan musikalisasi Menulis Cinta. Bukan liriknya yang menentramkan jiwa. Atau setiap kata yang membuat roh wanita keluar dari sarangnya. Bukan. Tapi musik yang ditawarkan. Begitu lembut, mendayu, mendatangkan ketentraman dalam kalbu. Ini indah.
Tapi bukan berarti puisi Sitok Srengenge tidak indah, bukan. Hanya saja memang kurang menggetarkan.
"Kauminta aku menulis cinta
Aku tak tahu huruf apa yang pertama dan seterusnya
Kubolak-balik seluruh abjad
Kata-kata yang cacat yang kudapat
Jangan lagi minta aku menulis cinta
Huruf-hurufku, kau tahu,
bahkan tak cukup untuk namamu
Sebab cinta adalah kau, yang tak mampu kusebut
kecuali dengan denyut"
Berbeda dengan Aku Ingin yang membuat pembacanya bersemu dari awal sampai akhir, Menulis Cinta hanya melakukannya di akhir, 'sebab cinta adalah kau, yang tak mampu kusebut, kecuali dengan denyut'.
Cinta yang ditawarkannya pun berbeda. Seperti cinta anak muda. Cinta yang masih hijau. Seseorang yang baru mengenal cinta. Like puppy love. Berlawanan dengan SDD yang menawarkan keabadian di dalamnya cinta.
SDD with 'eternal love' nya dan Sitok Srengenge with 'puppy love'.. Eternal love lebih membuat kita melayang tentunya.. :)

Yuk Belajar Dari Kuba!

Tugas Mandiri 2 kemarin 'memaksa' saya untuk mencari sistem-sistem kesehatan beberapa negara di dunia. Tak ayal ini membuat saya membandingkan dengan yang terjadi di Indonesia. Hasilnya? Saya cuma bisa meringis, sambil berkhayal mungkin nanti Indonesia bisa seperti 'mereka'.

Satu Jam Saja

Awalnya saya sedang pindah-pindah channel televisi di sela-sela mengerjakan pbl. Tanpa sengaja ada stasiun televisi swasta yang sedang memutar film Satu Jam Saja. Sebenarnya saya kurang tertarik dengan film ini. Ide ceritanya yang (awalnya) saya pikir terlalu 'sederhana'. Tapi karena kemarin masuk nominasi IMA, saya jadi sedikit penasaran. :D

Kisi-kisi Kulit 'Mahluk Cantik'.. :D

Ga ada apa-apa kok dengan judulnya. Cuma karena yang ngasih kuliah cantik, jadi judulnya ada kata-kata 'mahluk cantik' haha.. H-1 memang membuat energi saya berlebih untuk belajar. Ini kisi-kisinya aja, soalnya saya belum belajar yang lain. *efek mahasiswa sistem SKS*
Cuma ada 5 KASUS PENTING, yang (katanya) akan keluar besok :
  1. Carsinoma sel basal
  2. Melanoma maligna
  3. Carsinoma sel seboroik
  4. Urtikaria pigmentosa
  5. Carsinoma sel skuamosa 
Carsinoma Sel Basal
  • Waktunya lama, lebih dari 5 tahun
  • Kasusnya banyak, 4 kali lebih sering dari carsinoma sel skuamosa
  • Indonesia >>, efek paparan sinar matahari
  • Jarang metastasis
Bentuk Klinis
  • Nodulokistik
  • Noduloulseratif atau Ulkus Rodens : nodul kistik dengan ulserasi, tepi ulkus meninggi, permukaan mengkilat, telangiektasis
  • Berpigmen
  • Morfea atau Sklerotik
  • Superfisial
  • Nevoid atau Sindrom Gorlin : diderita anak-anak, lesi multiple disertai gangguan multisistem (tulang, saraf, mata, ovarium)
Gambaran Histopatologi
1. Differentiated
  • Keratolitik : diferensiasi ke arah rambut
  • Kistik : bagian kistik di tengah massa tumor
  • Adenoid : diferensiasi ke arah kelenjar
2. Undifferentiated (Solid)
  • Sering, pulau-pulau dengan bentuk dan ukuran macam-macam
  • Sel basaloid, inti basofilik bulat atau lonjong, susunan irregular
  • Sel tepi massa tumor tersusun palisade
Terapi
  • Eksisi : sampai batas normal
  • Radioterapi
Melanoma Maligna
  • Gatal
  • Biopsi hati-hati, metastasis cepat!
  • Efek sinar matahari
Indikator Perubahan Nervus Pigmentosa ke Melanoma Maligna
  • Warna? lebih gelap, hitam, bintik-bintik
  • Tepi lesi tidak teratur
  • Sekitar lesi? lesi satelit, halo, tanda radang
  • Konsistensi? rapuh, lunak
  • Bentuk? datar jadi menonjol, tidak beraturan
  • Permukaan? erosi, ulkus, eksudatif, krusta, perdarahan, skuama
  • Ukuran? lebih dari 1 cm (membesar atau meluas)
  • Gatal?
Apabila ada lebih dari sama dengan 3 tanda-tanda di atas indikasi berubah menjadi MM

Urtikaria Pigmentosa
  • Nama lain mastositosis kutaneus
  • Diturunkan secara autosomal dominan dan resesif
  • Khas : darrier's sign, dermografisme, gatal
  • Lesi : makulla atau papulla kuning kecoklatan di punggung, menyebar simetris
Variasi Bentuk
  • Makulopapular : banyak, simetris, bayi atau dewasa
  • Mastositosis difusa : jarang, lebih menebal (infiltrat), timbul vesikel dan bula spontan, pada bayi menjadi sistemik, gatal hebat
  • Mastositoma : nodul soliter, sejak lahir atau bayi, lokasi dorsum manus, awal makula coklat lalu papul dan plakat
  • Telengiektasi : jarang, dewasa, lokasi tubuh dan ekstremitas, gatal, erupsi makula eritem kecoklatan
Diagnosis
  • Darier's sign, dermografisme (+)
  • Histopatologi
  • Ro : gangguan tulang dan SST
  • Lab darah dan urine
Terapi
  • AH 1 dan 2
  • Aspirin : hati-hati perdarahan
  • PUVA
  • Disodium kromoglikolat
  • Eksisi : lesi soliter memuaskan
Prognosis
  • Anak-anak baik
  • Lesi noduler lebih baik dari makulopapuler
  • Dewasa buruk
  • Menetap menjadi sistemik
Carsinoma Sel Skuamosa
  • Perubahan keratinosit epidermis
  • Sifat : proliferasi cepat (progresif)
  • Sering metastasis (limfogen, hematogen)
  • Dasar : anaplasia, tumbuh cepat (invasif)
  • Faktor predisposisi : sinar matahari, radiasi sinar-X
Gambaran Klinis
  • Lokasi : daerah yang sering 'terpajan'
  • Lesi banyak soliter
  • Lesi : plakat atau nodul permukaan halus atau verukosa, tepi induratif, mudah berdarah
  • Kadang erosi atau ulkus, krusta
  • PA : mutiara tanduk
Terapi
  • Radioresisten
  • Metastasis (+) : angkat limfonodi regional, kemoterapi
Prognosis
  • Diagnosis dan terapi dini : SRY 95%
  • Dipengaruhi : lokasi, ukuran, diferensiasi
Carsinoma Sel Seboroik
Ini udah ngubek-ngubek slide, ga ketemu kasusnya.. Kayanya dosennya salah sebut. Mungkin maksudnya KS kali ya.. Keratosis Seboroik.. hehe bahas ini aja ya.. Lumayan banyak 'merah-merah' nya soalnya.. :D
  • Etiologi : genetik, sinar matahari
  • Sering pada orangtua (50 tahun ke atas)
  • Berpigmen (hiperpigmentasi ?)
  • Soliter atau multiple
  • Lokasi : banyak wajah, telapak tangan tidak
  • Lesi :  awal makula oval atau bulat, warna kuning atau hitam. Lalu papul atau plak batas tegas, coklat atau hitam, permukaan halus atau verukosa, konsistensi lunak
  • Lesi (kelopak mata) : bertangkai, iritasi, edema perdarahan, basah jadi krusta
Terapi
  • Kuretase : aktivitas monoklonal
  • Kauterisasi : dibakar terus copot deh.. ini bikin item
  • Bedah beku
  • Laser CO2 : tidak sakit

Catatan
Ciri-ciri tumor ganas pada kulit
  • Progresif
  • Gatal
  • Mudah berdarah
  • Krusta (?)

Review : Radiologi Neoplasia

Tatalaksana Ca Mamae (Pencitraan)

1. USG
  • Menggunakan gelombang suara, bukan radiasi
  • Frekuensi lebih dari ambang dengar manusia
  • Hanya untuk menilai jaringan lunak, tidak dapat menilai tulang (kecuali tulang tengkorak bayi dengan ubun-ubun belum menutup)
  • Semakin rendah frekuensi semakin tinggi daya tembusnya
  • Tujuan : screening dan diagnosis
  • Indikasi : ibu hamil, menyusui, perempuan usia kurang dari 30 tahun (mamae masih padat)
  • Bukan pengganti mammografi
  • Kelebihan : dapat membedakan kistik atau solid pada tumor jinak mamae
Gambaran
Jinak
  • Berkapsul
  • Batas tegas
  • Lokal
  • Bentuk : oval pipih (diameter terpanjang sejajar dengan permukaan kulit)
Ganas
  • Tidak ada kapsul
  • Batas irregular
  • Bentuk : bulat telur (densitas lebih dari 0,8)
  • Terlihat korona (bagian putih yang mengelilingi massa)
  • Terdapat posterior shadow (background hitam)
Hanya ada satu karsinoma ganas yang gambarannya menyerupai tumor jinak, yaitu musinus carsinoma (1%)

2. Mammografi
  • Radiasi, tapi dosis rendah (0,2 cg)
  • Selektif pada mamae
  • Tujuan : diagnosis, screening (wanita lebih dari 40 tahun)
  • Kelebihan : akurat karena dapat melihat mikrokalsifikasi
  • Kekurangan : nyeri (tapi sekarang udah ada yang ga sakit kok..hehe)
Tata Cara
  • Diharapkan untuk tidak memakai deodorant sebelum pemeriksaan karena akan menggangu hasil (gambaran titik-titik yang disebabkan deodorant membuat mikrokalsifikasi tidak jelas terlihat)
  • Pasien duduk tegak (untuk melihat posisi cranio-caudal)
  • Pasien miring (untuk melihat medio-lateral-obliq)
Gambaran
  • Cranio Caudal (CC)
Terdapat massa yang mendesak M.pectoralis major
  • Medio Lateral Obliq (MLO)
Terdapat gambaran seperti 'jaring laba-laba' pada mammogram (GANAS) dengan batas tidak tegas dan tanpa kapsul

Mammografi merupakan gold standard screening carsinoma mamae, karena dapat melihat mikrokalsifikasi. Oleh karena itu pemeriksaan ini tidak dapat digantikan dengan USG, kecuali pada pasien dengan kontraindikasi.

3. Foto Thorax
  • Standard pemeriksaan
  • Tujuan : mengecek ada tidaknya metastasis paru, kalau positif stadium IV
Gambaran
  • Coin lession atau nodul
  1. Coarse pattern : bulet-bulet kecil
  2. Cannon ball : bulet-bulet besar
  • TB paru Millier (analog) : titik-titik halus
  • Efusi pleura : khas terdapat garis melengkung (meniscus sign atau garis elis) dengan bagian bawah garis yang lebih lusen (hitam atau gelap)
  • Pneumonic type : buletan lonjong dengan serabut-serabut
4. Bone Scanning
  • Curiga metastasis tulang (kalau pasiennya mengeluh ada nyeri-nyeri tulang gitu)
  • Nuklir (metode)
  • Ini dipakai karena foto polos itu tidak spesifik!
5. CT-scan
  • Curiga ada metastasis (intra abdomen ataupun pembesaran KGB aorta pada limfoma)
  • Kelebihan : cepat, pasien tidak kooperatif bisa dilakukan
  • Kelemahan : mahal
6. MRI
  • Curiga ada metastasis (intra abdomen ataupun pembesaran KGB aorta pada limfoma)
  • Pasien harus kooperatif karena selama pemeriksaan pasien harus nahan nafas

CATATAN
  • Lesi metastasis liver : multiple nodul
  • Pada mieloma maligna atau multiple mieloma kalau terdapa lesi multiple nodul pada tulang itu merupakan tumor primer, bukan sekunder atau hasil metastasis
  • Tubuh kita dapat mentoleransi radiasi sebesar 50 grade selama 1 tahun!
  • Perbedaan Mammografi dan USG :
  • Radiasi, mikrokalsifikasi, dipengaruhi kepadatan jaringan atau lemak, nyeri : (+) pada mammografi, pada USG (-)